HNI
DIABEXTRAC
KEGUNAAN PRODUK:
Membantu meringankan gejala kencing manis.
KOMPOSISI:
- Mimba (Azadirachtae folium extract)
- Sambiloto (Andrographidis herba ekstrak)
- Daun Sendok (Plantago folium ekstrak)
- Daun Sambung Nyawa (Gynura procumbensis folium ekstrak)
- Daun Dewa (Gynura divaricata folium ekstrak)
- Daun Tempuyung (Sonchus folium ekstrak)
- Tapak Liman (Elephantophi herba ekstrak)
ATURAN PAKAI :
Dewasa 3 x 1 kapsul sehari
ANJURAN :
Diminum 1 (satu) jam sebelum makan, jika memiliki masalah lambung, diminum 1 jam setelah makan.
HARGA
Rp 130.000 (110/40)
50 kapsul @500mg
MANFAAT KANDUNGAN:
Mimba (Azadirachtae folium extract)
Daun mimba mengandung senyawa-senyawa di antaranya adalah β-sitosterol, hyperoside, nimbolide, quercetin, quercitrin, rutin, azadirachtin, dan nimbine. Beberapa diantaranya diungkapkan memiliki aktivitas antikanker.
Di India tanaman ini disebut “the village pharmacy”, dimana mimba digunakan untuk penyembuhan penyakit kulit, antiinflamasi, demam, antibakteri, antidiabetes, penyakit kardiovaskular, dan insektisida (McCaleb, 1986). Daun mimba juga di gunakan sebagai repelan, obat penyakit kulit, hipertensi, diabetes, anthelmintika, ulkus peptik, dan antifungsi. Selain itu bersifat antibakteri dan antiviral, sebagai anti viral tumbuhan ini diharapkan bisa menjadi Obat herbal membantu penyembuhan penyakit Covid-19.
Sambiloto (Andrographis paniculata)
Tanaman sambiloto memiliki banyak khasiat yang digunakan untuk mencegah pembentukan radang, memperlancar air seni (diuretika), menurunkan panas badan (antipiretika), obat sakit perut, kencing manis, dan terkena racun. kandungan senyawa kalium memberikan khasiat menurunkan tekanan darah. Hasil percobaan farmakologi menunjukkan bahwa air rebusan daun sambiloto 10% dengan takaran 0.3 ml/kg berat badan dapat memberikan penurunan kadar gula darah yang sebanding dengan pemberian suspensi glibenclamid. Herba Andrographis paniculata berkhasiat sebagai obat demam, obat penyakit kulit, obat kencing manis, obat radang telinga, dan obat masuk angin.
Daun Sendok (Plantago folium ekstrak)
Sebagai tumbuhan obat, daun sendok dapat digunakan sebagai anti radang, melancarkan air kemih, peluruh dahak, menghentikan batuk, memperbaiki penglihatan dan menormalkan aktivitas hati yang berlebihan. Kandungan kimia daun sendok diantaranya flavonoid dan polifenol, disamping itu daunnya mengandung vitamin C, asam sitrat dan tanin. Kandungan tanin pada daun sendok diperkirakan mempunyai efek sebagai adstrigen sehingga dapat mengurangi diare dengan menciutkan selaput lndir usus.
Daun Sambung Nyawa (Gynura procumbensis folium ekstrak)
Daun sambung nyawa bersifat anti neoplastik, menurunkan tekanan darah. Sambung nyawa juga digunakan dalam upaya penyembuhan penyakit ginjal, disentri, infeksi kerongkongan, disamping itu digunakan pada upay menghentikan pendarahan.
Penelitian Farmakologi :
Tumbuhan ini bersifat dingin dan natural. Memberi manfaat antara lain antineoplastik, menurunkan panas badan, mengobati sakit limpa, sakit ginjal, sakit kulit, menurunkan tekanan darah, mengandung senyawa flavonoid untuk memperbaiki fungsi hati, menurunkan kadar gula darah, antimicrobial, antikarsinogeik, sitotoksik terhadap sel kanker, hipertensi, stroke, penyakit jantung, kolesterol tinggi, diabetes, gangguan lambung, radang pita suara, radang tengkuk, batuk dan sinusitis.
Daun Dewa (Gynura divaricata folium ekstrak)
Mengandung senyawa flavonoid, saponin, minyak atsiri. Flavanoid, suatu jenis antioksidan kuat yang penting perannya untuk mencegah berkembangnya radikal bebas di dalam tubuh sekaligus memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, serta mampu dalam memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung, kanker kulit, dan kangker prostat. Saponin bermanfaat menekan sel-sel kanker, mencegah stroke dan demensia.
Daun Tempuyung (Sonchus folium ekstrak)
Tempuyung adalah tumbuhan yang mempunyai khasiat sebagai obat untuk macam-macam penyakit, yakni batu ginjal, demam, juga bengkak. Seluruh bagian yang dimilikinya dapat digunakan sebagai obat, baik dalam bentuk segar maupun simplisia kering.
Tapak Liman (Elephantophi herba ekstrak)
Tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat diare, namun masyarakat Gayo (disebut lape-lape tanah) menggunakan ini sebagai obat untuk mengatasi berak darah.